SELAMAT DATANG DI ONCOM DOWNLOAD!!! RESENSI NOVEL LASKAR PELANGI ~ Oncom_Download

Selasa, 16 November 2010

RESENSI NOVEL LASKAR PELANGI

A. DATA

JUDUL BUKU /ARTIKEL : LASKAR PELANGI
PENGARANG : ANDREA HIRATA
TEBAL BUKU : 529 HALAMAN
GAMBAR KOVER :


















B. RIWAYAT HIDUP PENULIS

Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir 24 Oktober) adalah seorang penulis Indonesia yang berasal dari pulau Belitong, propinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah novel Laskar Pelangi yang merupakan buku pertama dari tetralogi novelnya,
Laskar Pelangi termasuk novel yang ada di jajaran best seller untuk tahun 2006 - 2007.Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi, ia amat menggemari sains--fisika, kimia, biologi, astronomi--dan tentu saja sastra. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker. Sedang mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya.
Andrea berpendidikan ekonomi di Universitas Indonesia, mendapatkan beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dan masih bekerja di kantor pusat PT Telkom.
Nama lahir : Andrea Hirata Seman Said Harun
Lahir : 24 Oktober Indonesia
Pekerjaan : penulis
Tahun aktif : 2006 – sekarang


C. SINOPSIS
Tersebutlah sebuah sekolah terpencil di daerah Belitong yang bahkan tak tersentuh tangan pemerintah, Sekolah Muhamadiyah. Bertahan demi pendidikan rakyat miskin. Pengorbanan dari satu-satunya pengajar yang harus diacungi jempol yang bertahan demi kemajuan pendidikan ilmu dan agama untuk anak-anak tidak mampu, dialah Ibu Mus. Dan ketabahan sang kepala sekolah yang terkadang merangkap sebagai guru, Pak Harfan. Benar-benar luar biasa membayangkan betapa merekalah cerminan kata-kata “Guru, Pahlawan tanpa tanda jasa” yang sesungguhnya.
Mereka telah berhasil mencetak manusia-manusia yang walaupun tidak keseluruhan sukses secara materi tapi mereka semua sukses dalam berperilaku sosial yang baik. Berkeagamaan yang baik dan setidaknya jika ada yang menjadi petinggi, mereka bukanlah seorang koruptor. Inilah kisah yang paling menarik dari buku ini. Persahabatan sepuluh orang anak miskin yang menamakan diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Mereka sudah bersama sejak mereka memulai bangku sekolah. Merekalah : Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya wanita di kelas mereka, Sahara.
Mereka semua diberi suatu karakter yang kuat satu sama lain oleh sang penulis sehingga sifat diantara mereka semuanya unik. Banyak hal yang mereka lalui bersama. Kemiskinan sepertinya bukan hal yang bisa merusak masa kanak-kanak mereka. Kisah indah percintaan anak muda antara Ikal dengan seorang Tionghoa bernama A Ling yang berawal dari pembelian kapur tulis yang mengesankan. Kesabaran Ikal untuk bisa mendapatkan kekasih hatinya sampai ketegaran Ikal saat A Ling akhirnya harus meninggalkannya. Dari sini kita dapat belajar bahwa seorang anak kecil bahkan bisa bersikap jauh lebih dewasa dibandingkan orang dewasa saat menghadapi masalah percintaan. Siapa juga akan menyangka bahwa sekolah terpencil Muhamadiyah bisa berbuah dua orang genius di bidang yang berbeda. Dialah Lintang, sang ilmuwan cilik. Dan Mahar, sang seniman sejati. Banyak perubahan besar yang mereka lakukan dalam merubah citra sekolah Muhamadiyah dimata masyarakat elite melalui bidang mereka masing-masing. Tapi ternyata nasib selanjutnya berkehendak lain. Ayah Lintang meningggal dunia, dan sang genius itu terpaksa harus menghentikan pendidikannya di sekolah Muhamadiyah akibat tak ada biaya.
Tak ada yang menyangka juga bahwa sang seniman, Mahar, semakin hari justru malah semakin tertarik pada ilmu mistik alam gaib. Karena suatu hal, membawa ia pada suatu pertemuan dengan seorang anak perempuan tomboy, anak seorang penguasa kapal keruk di PN Timah, Flo. Karena tertarik pada bidang mistik yang dimiliki oleh Mahar, Flo akhirnya meninggalkan segala kemewahan sekolah PN untuk melanjutkan studinya di sekolah miskin Muhamadiyah. Mereka bersama kelompok pecinta alam gaibnya telah banyak menguak misteri yang dianggap orang keramat di daerah Belitong. Tak jarang kelompok yang dipimpin Mahar ini mendapatkan ejekan dari masyarakat setempat. Tapi Mahar serta Flo tak pernah menyerah. Juga walaupun telah ditegur oleh Ibu Mus karna telah menodai ilmu agama, tapi Mahar dan Flo tetap pada jalan yang telah ia tempuh. Hobi mereka pada alam gaib ini menyebabkan mereka terancam tak bisa mengikuti ebtanas karna nilai-nilai mereka yang semakin menurun.
Mereka pun mulai resah. Akhirnya terlintas ide untuk meminta petunjuk pada seorang dukun sakti yang banyak disebut oleh masyarakat sebagai manusia setengah peri, Tuk Bayan Tula. Maka pergilah Flo dan Mahar bersama tim dunia mistiknya mengunjungi kediaman sang Tuk yang terdapat pada sebuah pulau tak berpenghuni yang terkenal sangat angker yaitu Pulau Lanun. Dengan mempertaruhkan nyawa sepanjang perjalanan, akhirnya mereka semua sampai di Pulau tersebut. Dengan menempuh perjalanan yang panjang dan mengerikan, akhirnya mereka sampai ke suatu gua tempat kediaman sang dukun. Dan mereka berhasil berjumpa langsung dengan Tuk Bayan Tula, sang idola mereka. Maka berceritalah Flo dan Mahar tentang masalah mereka di sekolah. Tuk yang menghargai usaha mereka mencapai pulau itu kemudian memberi mereka sebuah petunjuk yang tertulis pada sebuah gulungan kertas. Siapa menyangka ternyata petunjuk yang diberikan sang dukun adalah surat yang berisi perintah agar mereka rajin belajar yang bisa mengubah jalan hidup Mahar dan Flo.
Dua belas tahun kemudian, kesepuluh sahabat itu menjadi seseorang yang benar-benar tidak bisa disangka. Mereka menjalani hidup mereka masing-masing dengan damai dan selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan pada mereka saat itu.

D. FAKTA
Fakta fakta Laskar Pelangi adalah sebagai berikut :

1. Nama panggilan dari Andrea Hirata pada saat kecil adalah “andis” ,”Ikal” adalah nama panggilan andrea di novel

2. Andrea hirata dalam suatu kesempatan menyatakan,dirinya bukan sastrawan, benar- benar tidak berpengalaman, tidak berpendidikan sastra, tidak bergaul dengan orang-orang sastra, tidak bercita-cita menjadi sastrawan. Lebih parah lagi, tidak banyak membaca sastra.

3. NAMA Laskar Pelangi adalah sebuah nama pemberian sang guru, Bu Muslimah

4. Sekarang Bu muslimah yang asli mengajar di Sekolah Dasar Negeri 6 Gantong, dan sedang menunggu pensiun.


5.. Mahar asli jadi PNS, guru kesenian di SMA Negeri 2 Tanjung Pandan,diam2 sempat mengantarkan anaknya ikut casting tapi gak lolos. Mira Lesmana nggak tau kalo Mahar ada di antara ortu yg ngantar anaknya ikut casting, baru setelah Mahar pulang ada yg bilang ke Mira.

6. Aslinya Flo ini adek kelas Andrea . yang sekelas itu kakak laki2 Flo (kakaknya jg pindah dr SD PN), tp sang kakak ini tidak diceritakan ama Andrea. Flo ini asli anak pejabat PN yg tidak mau skolah di skolah PN
7. Syahdan salah satu anggota laskar pelangi yang sekarang menjadi konsultan IT adalah yg diam-diam membawa naskah LP ke penerbit tanpa Andrea tau

8. Aman alis Akiong pernah menyebutkan bahwa menurutnya Laskar Pelangi: Chandra Prana, Syahdan Wahyudi, Alpino, Iwan, Ahmad Fajri, Andrea Hirata, dan satu nama perempuan, Hartati. Yang disebut Mahar dan Samson, kata Aman, bisa jadi Ahmad Fajri—sekarang guru di SMA Negeri 2 Tanjung Pandan—dan Alpino. Sedangkan Lintang? ”Saya hanya tahu ini. Kalau Lintang, tanya Andis,” ujarnya sambil tersenyum.

9. Harun Karena cacat mental sekarang dirumah saja, menemani ibunya. Harun sering datang ke lokasi syuting, lalu dia cerita: “tadi lihat syuting film, ada Andis “.

10. Sempat syahdan dan Kucai asli ditanya wartawan siapa yg paling pintar dikelas, berdua serempak jawab: ANDIS!( kenapa bukan lintang???tanya kenapa? ) :? ,Bahkan bu Mus ketika ditanya siapa Lintang? dia menjawab “saya tidak ingat,siapa lintang?”(mungkinkah jika Bu mus tidak ingat, anak sejenius lintang? )

11. Saat di Kick Andi andrea menyebutkan bahwa foto tersebut tidak detail yaitu Syahdan (jongkok, kanan), Sahara (satu2-nya cewek)
pada waktu itu para penonton lgsg histeris, “LINTANG, YG MANA???”
Dan Andrea dgn cool bilang, “Rahasia…”



E. KESIMPULAN
Novel Laskar Pelangi menceritakan perjuangan sepuluh anak yang menamakan diri sebagai laskar pelangi.mereka menuntut ilmu di sekolah dasar dan menengah pertama Muhamadiyah gantong Belitong yang sekarang berganti nama menjadi Kota Bangka Belitung,mereka adalah Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya wanita di kelas mereka, Sahara.
Walaupun dengan keadaan serba kekurangan mereka tetap bersemangat demi sesuatau yang bernama pendidikan yang dapat merubah nasib mereka karena pada saat itu pendidikan amat sangat susah untuk di dapatkan, pendidikan didapatkan bagi orang orang kaya dan berada disisi lain banyak orang tua dari kalangan tidak mampu yang lebih memilih menjadikan anaknya sebagai kuli rendahan di PN Timah, yang merupakan salah satu penghasil timah nasional terbesar yang memperkerjakan tak kurang dari14.000 tenaga kerja.
Pengorbanan dari satu-satunya pengajar yang harus diacungi jempol yang bertahan demi kemajuan pendidikan ilmu dan agama untuk anak-anak tidak mampu, dialah Ibu Mus. Dan ketabahan sang kepala sekolah yang terkadang merangkap sebagai guru, Pak Harfan. Benar-benar luar biasa membayangkan betapa merekalah cerminan kata-kata “Guru, Pahlawan tanpa tanda jasa” yang sesungguhnya.

Novel Laskar Pelangi merupakan cerita nonfiksi karena ditulis berdasarkan pengalaman masa kecil penulis .


D. KRITIK

Novel laskar Pelangi mungkin salah satu Novel terbaik yang pernah ada Indonesia yang berhasil terjual sebanyak 6oo ribu eksemplar yang mengalahkan penjualan Novel Harry Potter 1-4 yang hanya terjual 200 ribu eksemplar di Indonesia, namun saya sebagai orang awam atau oaring yang kurang memahami sastra berpendapat , kalau buku ini mungkin kurang cocok di baca oleh anak-anak SD samapai dengan SMP karena bayak sekali kata kata yang tidak gampang di mengerti, tetapi tidak ada salah nya apabila anak-anak SDatau SMP mencoba untuk membacanya untuk berlatih membaca buku yang berbobot dan buku ini juga bagus agar anak anak terinspirasi akan kisah yang di ceritakan di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.