Bandung 6 maret 1994 merupakan hari yang paling beresejarah bagi sepasang manusia karena mereka telah dikarunia oleh allah swt seorang anak laki laki, sang ibu bernama Ade Malyati dang sang ayah bernama Tjetje Rukma, sesaat setelah si anak keluar dari rahim si ibu, sang ayah langsung memperdendangkan suatu kalimat pertama yang didengarkan si anak “ALLAH HUAKBAR ALLAH HUAKBAR” ,sang ayah mengaazani sang anak dan memperdendangkan dua kalimat sahadat. Setelah itu si ibu dengan nafas tersengal sengal penuh keringat ,s mendekap buah hati yang dilahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya dengan perasaan penuh haru, sang ibu membelai dan mengecup anaknya sampai meneteskan air mata ,tapi kebahagian itu tak berlangsung lama karena si anak langsung dimasukan kedalam ingkubator, dengan berat hati kedua orang tua sang anak harus meninggalkan anak nya di rumah sakit karena sang anak mengidap penyakit kuning, sang anak yang belum mengerti apa-apa tersebut telah belajar hidup mandiri semenjak iya baru di lahirkan .
sang anak adalah yang bernama ALAM PADMADINATA ,nama tersebut memiliki arti yang sangat dalam bagi kedua orang tua,sang anak tumbuh dan berkembang sangat sehat dan normal pastinya, tahun 1999 sampai tahun 2000 saya mengenyam pendidikan pertama di taman kanak kanak (TK) Aryandini, pada saya mengenyam pendidikan di tempat tersebut tak ada yang istimewa ,tapi yang paling berkesan adalah pada saat saya di ajari membaca oleh salah seorang guru yang bernama ibu eti, karna pada saat itu saya belum bisa membaca, saya dia jari memebaca habis habisan sampai saya sempat menangis tetapi setelah itu saya jadi bisa membaca.
Tahun 2000 sampai tahun 2006 saya melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, semasa SD saya semapat berpindah sekolah, pertama saya mengeyam pendidikan dasar di SD Darul Hikam selama tiga tahun, tahun 2002 pada saat kelas dua SD terjadi hal mengguncang saya berserta keluarga, ayah kami tercinta dipanggil oleh sang khalik , pada saat itu kami sekeluarga sangat terpukul dan saya belum bisa menerima hal itu terjadi tetapi berkat seorang perempuan yang tegar dan bijaksana, akhirnya saya sadar bahwa kehidupan harus terus berjalan dan semanjak saat itu ibu saya menjadi ibu rumah tangga sekaligus kepala keluarga dari 4 orang anak ,dan akhirnya saya berpindah sekolah dan menamatkan pendidikan dasar di SD ASY-SYIFA disana saya merasa lebih nyaman dalam menuntut ilmu, selain dekat dengan rumah disana saya merasakan rasa kekeluargaan yang sangat erat sesama teman dan guru-gurunya sangat sangat perhatian terhadap murid muridnya dan sampai saat ini saya tidak akan pernah melupakan teman-teman dan guru-guru di SD ASY-SYIFA.
Alhamdulilah saya telah melalui UJIAN NASIONAL pertama, dalam hidup saya dengan lancar dan hasil yang cukup memuaskan, pada saat UJIAN NASIONAL saya sama sekali tidak merasakan tegang atau gelisah, padahal saya mendengar banyak murid murid sekolah sters menghadapi UJIAN NASIONAL,tapi saya dan teman menghadapinya dengan sangat sangat santai bahkan saya sdampai saat ini pun masih sangat sangat terheran-heran kalau mengingat bagaimana bisa waktu itu saya sangat santai menghadapi UJIAN NASIONAL, tapi saya tidak begitu saja mengikuti UJIAN NASIONAL tanpa bekal sama sekali, saya dan teman mengikuti bimbel tapi itu lebih tepatnya disebut pemantapatan tapi kurang pas kalau disebut pemantapan sebab itu kegiatan dia adakan bukan oleh sekolah melainkan oleh wali kelas saya dan teman-teman tercinta, yaitu ibu Nani tercinta, jadi sepulang sekolah kami belajar, dan memebahas soal soal yang ada kaitannya dengan soal soal UJIAN NASIONAL, namun kami melaksanakan hal tersebut tidak dengan rasa terbebani malah kami sangat menikmati kegiatan tersebut tersebut malah sehabis saya dan teman-teman mengikuti pelajaran tambahan, saya dan teman-teman biasanya langsung bermain sepak bola di lapangan sekolah dan permainan lainnya yang sering di mainkan oleh bocah-bocah seumuran saya pada waktu itu.
Setelah lulus sekolah dasar saya melanjutka ke sekolah menengah pertama, tadinya saya bercita cita masuk ke SMPN 5 Bandung tapi mungkin allah berkehendak lain dan berhubung hasil UJIAN NASIONAL saya tidak memadai jadi saya masuk ke SMPN 30 Bandung tercinta.
Semasa saya mengeyam pendidikan di SMPN 30 Bandung dari tahun 2006-2009 banyak sekali kenangan yang tidak bisa terlupakan dan dari kelas 7 sampai kelas 9 mempunyai kenangan kenangan tersendiri yang tak bisa terlupakan.
Pada saat kelas 7 saya menempati kelas 7 B, wali kelas saya bernama ibu Euis Aminah, pada saya kelas 7 memang masih banyak sifat-sifat kekanakan yang ada di SD masih terbawa, sampai-sampai pada waktu itu saya dadn teman-teman pernah di tegur guru yang sedang piket karna membuat gaduh saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Tapi sifat sifat kekanakan tersebut mulai berkurang setelah saya naik kekelas 8,di kelas delapan saya di wali kelasi oleh ibu Teja, beliau guru mata pelajaran matematika beliau mungkin guru matematika tervavorit saya pada masa SMP mungkin karana kami di walikelasi oleh guru matematika jadi nilai matematika saya dan teman teman di rapot selalu besar besar padahal jujur saya di bidang matematika sangat sangat kurang sekali, dan akhirnya saya naik ke kelas 9 dengan nilai yang memuaskan terutama matematematika yang sangat sangat memuaskan, dan satu lagi pengalaman yang tidak pernah saya lupa pada saat duduk di lelas 8 menjadi pemimpin upacara peringatan hari kemerdekaan di SMPN 30 Bandung.
Akhir nya saya saya naik ke kelas 9, kelas 9 ini kata orang merupakan saat saatnya serius bagi murid sekolah menengah pertama,mungkin dikarenakan akan menghadapi mengahadapi UJIAN NASIONAL, memang kelas 9 itu paling berat tapi alhamdulilah saya tidak mersa terbebani karna banyak taman taman yang mengasikkan, ada satu kejadian yang tak bisa terlupakan yaitu pada saat saya dan teman teman photo kelas, kejadian tersebut mungkin tak bisa di ceritakan karena banyak hal hal yang kurang patut untuk di ceritakan.
Tapi saya dan teman-teman mungkin sangat sangat kecewa karena pada saat itu ada acara yang kami tunggu tunggu dan kami idam idamkan dari semnjak kami kelas 7dan khususnya angkatan saya, tak bisa terlaksana dengan alasan situasi dan kondisi yang tak memungkinkan.
Tapi itu tidak mengurangi rasa bahagia saya dan teman-teman atas kelulusan yang kami dapatkan, dan alhamdulilah seluruh murid SMPN 3O BANDUNG angkatan 2008-2009 lulus 100%.
Setelah lulus saya melanjutkan ke sebuah sekolah yang berjarak tidak jauh dari sekolah saya yang lama,yang beralamat di JL. SEKEJATI No. 36 Kiaracondong SMAN 12 bandung yang tercinta.
Moga moga SMAN 12 BANDUNG, merupakan jembatan bagi saya untuk menggapai cita cita, dan menjadi insan yang shaleh dan bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa.
Kamis, 27 Agustus 2009
Biografi Seorang anak manusia
Posted by ALAM_PADMADINATA on 04.18
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar